Langganan:
Posting Komentar (Atom)
gue yang narsis
gak tau neh sebenernya gua seniman apa? gak jelas.
PROGRAM :
WORKSHOP PRESENTATION 14 Juli 2007 | 15.00 | Galeri Nasional
Rizki Lazuardi (Kronik Filmedia,
Arif Yudi (Jatiwangi Art Factory, Jatiwangi)
Godel (Rumah Kotak, Depok)
Nico (Gardu Unik,
SENIN sore 11 Februari 2008, suasana tidak biasa begitu terasa di Jln. Dr Sudarsono Kota Cirebon, tepatnya di Rumah Pena. Diawali happening Art ruwatan bumi, Art Exhibition (pameran seni) “Out of Box” pun dimulai. Pameran seni rupa itu digelar dari tanggal 11 Februari 2008 sampai 16 Februari 2008 dengan menampilkan karya-karya perupa muda Cirebon. Karya yang dipamerkan meliputi lukisan, digital printing, keramik, instalasi, dan video art.
Uniknya, mereka yang datang pada acara ini bukan hanya kalangan seniman. Akan tetapi termasuk kalangan awam yang tertarik pada sudut keramaian di lokasi acara. Hal ini suatu yang positif, mengingat Cirebon terkesan kota yang sepi dalam apresiasi terhadap kreativitas.
Perupa senior Cirebon Achries Musyafa senang dengan digelarnya pameran itu. Pasalnya, di tengah tidurnya para seniman dan perupa, akhirnya berhasil digelar sebuah pameran di Cirebon. “Apalagi dengan temanya ‘Out of Box’, yang menandakan sebuah kebebasan. Bebas berkarya di luar batas-batas yang selama ini berlaku dalam jenis kehidupan,” ungkapnya.
Pameran seni rupa itu juga disertai workshop video dan screening video karya pelajar SMA di Cirebon. Workshop itu difokuskan pada penggunaan media video sebagai media alternatif dari kreatifitas pelajar.
Alternatif
Nico Broer, perupa yang berpameran, mengatakan di Cirebon sangat susah untuk mencari tempat berkarya dan memperkenalkan karya kepada publik. “Rumah Pena menjadi tempat yang menarik ketika terbuka bagi kami untuk menyentil warga Cirebon dengan berbagai karya,” katanya.
Kampus-kampus di Cirebon dan Gedung Kesenian yang megah, ungkap Nico, sangat tertutup dan memiliki birokrasi yang rumit bagi seniman muda Cirebon. “Hanya Rumah Pena yang ramah dan menjadi kampus alternatif bagi kami untuk berkarya,” ucap Agus
“Rumah Pena dibuat untuk menampung berbagai komunitas di Cirebon.Dengan suasana dan fasilitas seadanya, kami ingin warga Cirebon saling berbagi pengalaman dan berkarya bersama. Sebagai kota budaya, Cirebon harus memiliki banyak ruang berkarya seperti ini,” ucap Farid Gaban.
Secara fisik, Rumah Pena hanya sebuah rumah di Cirebon. Akan tetapi di sana menjadi kampus alternatif tempat berbagi pengalaman, berkarya, dan menampilkan karya warga Cirebon.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar